Friday, September 27, 2013

Subnetting

[Subnetting]
Pada dasarnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar pada: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun, ada juga yang menuliskannya seperti berikut : 192.168.1.2/24, Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Kok bisa seperti itu? Karena /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask terdapat nilai binary 1 atau dapat dikatakan, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT. Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Lihat tabel dibawah ini :


Subnet Mask        Nilai CIDR
255.128.0.0            /9
255.192.0.0            /10
255.224.0.0           /11
255.240.0.0           /12
255.248.0.0           /13
255.252.0.0           /14
255.254.0.0           /15
255.255.0.0           /16
255.255.128.0       /17
255.255.192.0       /18
255.255.224.0       /19
255.255.240.0       /20
255.255.248.0       /21
255.255.252.0       /22
255.255.254.0       /23
255.255.255.0       /24
255.255.255.128   /25
255.255.255.192   /26
255.255.255.224   /27
255.255.255.240   /28
255.255.255.248   /29
255.255.255.252   /30

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
Sekarang mari langsung latihan saja.
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
  3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Jadi Hasilnya adalah sebagai berikut :
  • Subnet   192.168.1.0  192.168.1.64  192.168.1.128   192.168.1.192
  • Host Pertama 192.168.1.1  192.168.1.65  192.168.1.129   192.168.1.193
  • Host Terakhir 192.168.1.62  192.168.1.126  192.168.1.190  192.168.1.254
  • Broadcast  192.168.1.63  192.168.1.127  192.168.1.191  192.168.1.255 
Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C.
Kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah seperti di bawah.
Silakan anda coba menghitung seperti cara diatas untuk subnetmask lainnya.

Subnet Mask                   Nilai CIDR 
255.255.255.128              /25
255.255.255.192              /26
255.255.255.224              /27
255.255.255.240              /28
255.255.255.248              /29
255.255.255.252              /30

1 comment:

  1. How to Get Started with the Game Genie Code "BLAZEK" - CBS
    The 포커카드 following example shows how to play the game on a 토토 사이트 리스트 computer with the BLAZEK and if you don't 로투스바카라작업 have 바카라그림보는법 the option to 사이트추천 download it, you can

    ReplyDelete